Jumat, 04 Maret 2011

Supermoto Tahun Ini Masih Pengenalan

Tanpa disadari komunitas supermoto di Indonesia tumbuh cukup menggairahkan. Ditambah lagi dengan masuknya motor-motor dengan spesifikasi supermoto. Paling terakhir masuk dari Kawasaki dengan variannya KLX dan D-tracker, baik yang 150 maupun 250 cc. Sayang bergairahnya supermoto ini belum dilanjutkan dengan adanya event yang dapat menampung aspirasi komunitas.

Menurut Lerry Rachmat Rizky dari komunitas Caos Supermoto Owner Groups di beberapa daerah Indonesia sudah tumbuh grup penggemar supermoto. Seperti di Medan, Makassar, Bali, Yogyakarta, Pekanbaru dan Sumedang. Sampai saat ini masih berkisar kumpul-kumpul saja, belum ada event resmi.
"Ke depannya kita akan pikirkan mengenai event untuk supermoto. Tahun ini kita rencanakan paling tidak ada 3 event di akhir tahun," sebut Freddyanto Basuki, marketing & advertising, marketing & sales division PT Kawasaki Motor Indonesia. Diam-diam pihak Kawasaki tertarik terhadap supermoto ini.
 
Freddyanto Basuki. Tahun Ini Minimal 3 Event


Namun, meski sudah mencanangkan akan membuat 3 event, Freddy, panggilannya akan tetap membiarkan komunitas berlomba secara natural terlebih dahulu. Maksudnya, belum ada aturan yang ketat untuk ditegakkan. Tujuannya supaya diketahui titik benar salahnya para anggota komunitas ini terhadap supermoto.

"Jangan dikira mudah bermain supermoto. Ada teknik dan acuannya tersendiri," tambah Freddy. Jika sudah diketahui titik kesalahan yang jamak terjadi, Kawasaki berniat akan mendatangkan jagoan supermoto dari Jepang. Di situlah para anggota komunitas diberi kebebasan untuk bertanya.

Selain itu, tahun ini akan dipakai oleh Kawasaki untuk mensosialisasikan dan mengenalkan supermoto. Baik dari cara membangun motor yang baik dan benar sambil perlahan mencari regulasi yang pas untuk Indonesia.

Diakui oleh Freddy dan Lerry kalau regulasi yang akan diadopsi masih merupakan regulasi gado-gado. "Kemungkinan besar ikut regulasi Thailand yang sudah ada lombanya, tapi disesuaikan lagi dengan kondisi Indonesia," ucap Lerry. Tak menutup kemungkinan akan ada regulasi dari balap motor bebek yang turut diadopsi.

Tidak hanya mengenai event yang dibiarkan berjalan secara natural, pemilihan kelas juga masih mengadopsi sistem balap motor bebek. Hal ini dianggap lebih memudahkan, karena secara besaran kapasitas mesin, tak terlalu jauh beda dengan motor-motor bebek. Bahkan dalam rancangan Lerry, akan ada 3 kelas pada awal event. Kelas 125-200 cc, yang diisi oleh Hyosung, Monstrac, dan KLX 150.

Sedang kelas berikutnya yakni 250 cc, diisi oleh motor merek KTM, Klx 250, Husqvarna 250. Kelas ketiga, yakni untuk motor-motor built-up. Akan diisi oleh motor-motor special engine sampai motor-motor dengan kapasitas 400-600 cc.

Baik Lerry maupun Freddy, memberi prediksi kalau kelas yang ramai peserta akan ada di kelas 125-200 cc. Alasannya motor di kelas ini tergolong banyak dengan harga yang tak terlalu mahal. Jika jadi, kemungkinan besar lokasi yang akan dijadikan tempat lomba yakni Kemayoran, Sentul dan Bumi Serpong Damai. (otosport.co.id)

0 komentar:

Posting Komentar

Thanks Atas komentarnya.. komentar anda sangat berguna untuk kami....